pengunjung

Anda pengunjung ke : Redcounter :
Counter Powered by  RedCounter
Assalamu ’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Salam Sejahtera.Selamat datang di blog, http://azay-ste.blogspot.com || Terima Kasih atas kunjungan anda di blog ini mudahan semua isi blog ini bermanfa'at buat kalian semua...

MAKALAH PATOLOGI UMUM (TROMBUS, DEHIDRASI & INFARK)




BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Tubuh manusia sebagian besar terbentuk dari cairan, dengan prosentase hampir 75% dari total berat badan. Cairan ini terdistribusi sedemikian rupa sehingga mengisi hampir di setiap rongga yang ada pada tubuh manusia. Dalam kondisi normal, kehilangan cairan dapat terjadi saat kita :
Bernafas
Kondisi cuaca sekitar
Berkeringat
Buang air kecil dan buang air besar.
Sehingga setiap hari kita harus minum cukup air guna mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut. Untungnya, tubuh mempunyai mekanisme unik bila kekurangan cairan. Rasa haus akan serta merta muncul bila keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu. Tubuh akan menghasilkan hormon ADH guna mengurangi produksi kencing oleh ginjal. Tujuan akhir dari mekanisme ini adalah mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat keseimbangan cairan tubuh terganggu.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sangat sering terjadi pada usia lanjut (usila). Gangguan tersebut khususnya adalah dehidrasi. Di Amerika Serikat, dehidrasi terjadi pada sekitar 7% penderita berusia lebih dari 65 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan rerata lama rawat 14 hari dan terjadi pada 82% pasien febris yang dirawat di rumah. Dehidrasi merupakan salah satu alasan utama pasien usia lanjut dibawa ke ruang gawat darurat dan salah satu dari enam diagnosis utama yang berkaitan dengan terjadinya hendaya progresif. Jika dehidrasi tidak tertangani, angka mortalitas mencapai lebih dari 50%. Data di Indonesia diperoleh dari instalasi gawat darurat Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN-CM tahun 2000 – 2001 dimana sebanyak 45% pasien usia lanjut yang dibawa ke gawat darurat, menderita dehidrasi.

Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah khususnya untuk mengetahui permasalaan apa itu trombosis/trombus, dehidrasi, dan infark bagi para pembaca dan untuk memenuhi tugas patologi yang diberikan oleh Ibu Dosen Endah wayutri, S.Pd. M.Kes

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
Trombosis/Trombus
Trombosis arteri
Trombosis vena
Dehidrasi
Penyebab Dehidrasi
Gejala dan Tanda-Tanda dehidrasi
Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi
Pencegahan Dehidrasi
Infark
Infark miokard akut dengan elevasi ST
Infark miokard akut tanpa elevasi ST


BAB II
PEMBAHASAN

TROMBOSIS/TROMBUS
Trombosis yaitu proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah atau ruang jantung. Trombosis terjadi bila terjadinya gangguan keseimbangan antara yang merangsang trombosis dan yang mencegah trombosis. Trombosis dapat terjadi pada arteri dan vena yaitu :
Trombosis Arteri
Trombosis pada arteri disebut trombus putih karena komposisinya selain fibrin didominasi oleh trombosit. Faktor yang merangsang atau faktor resiko trombosis, yaitu :
Endotel pembuluh darah yang tidak utuh
Endotel pembuluh darah yang utuh akan mencegah trombosit menempel pada endotel pembuluh darah. Sebaliknya pembuluh darah yang terganggu atau tidak utuh merupakan faktor resiko trombosis. Sel endotel akan kehilangan kemampuan mencegah trombosit bila distimulasi oleh enzim seperti trombin, hipoksia, shear stres, oksidan, sitokin seperti interleukin-1 (IL-1), faktor nekrosis tumor (TNF), dan interferon gamma, hormon sintetik seperti desmopresin asetat, dan endotoksin.
Trombosit yang teraktivasi
Trombosit yang aktif menyebabkan reseptor Gp Iib/IIIa menerima ligan fibrinogen dan fibrinogen akan menghubungkan trombosit yang berdekatan satu sama lain dan terjadi agregasi trombosit.
Defisiensi antipembekuan
Defisiensi antipembekuan akan menyebabkan darah cenderung mengalami trombosis yang disebut trombofilia.
Klirens faktor pembekuan aktif berkurang
Faktor pembekuan aktif dibersihkan didalam tubuh sehingga jumlahnya berkurang dan proses aktavasi koagulasi akan berkurang.

Sistem fibrinolisis berkurang
Fibrinolisis yang berkurang akan menyebabkan fibrin yang dibentuk akan terus bertambah dan menyebabkan trombosis.
Stagnasi
Aliran darah yang lambat merupakan faktor resiko trombosis.

Umumnya faktor yang mencegah trombosis merupakan kebalikan dari yang menstimulasi trombosis, antara lain :
Endotel yang utuh
Endotel yang utuh mensekresi berbagai zat yang berperan menghambat trombosis.
Trombosit normal
Trombosit tidak akan menempel pada sel endotel yang normal.
Anti pembekuan yang cukup
Antikoagulan yang cukup akan menghambat proses koagulasi sehingga tidak terjadi pembentukan fibrin.
Klirens faktor pembekuan aktif yang adekuat
Klirens faktor koagulasi aktif akan mengurangi terjadinya pembentukan fibrin.
Fibrinolisis yang adekuat
Fibrinolisis yang adekuat akan menghancurkan fibrin yang sudah ada sehingga tidak terjadi pembentukan trombus.
Aliran darah yang baik
Aliran darah yang baik akan mudah bercampurnya antikoagulasi dan faktor koagulasi aktif sehingga proses koagulasi akan terhambat.

Gejala trombosis termasuk trombosis tergantung dari lokasi dan besarnya trombus. Trombosis pada arteri serebral akan mengakibatkan Transient Ischemic Attack (TIA) atau strok iskemik. Trombosis pada arteri koroner mengakibatkan angina pektoris atau infark miokard. Trombosis pada arteri perifer akan menyebabkan klaudikasio intermiten atau nekrosis/gangren.


Trombosis Vena
Trombus vena disebut trombus merah karena komposisinya selain fibrin didominasi oleh sel darah merah. Trombus vena biasanya dimulai divena betis yang kemudian meluas sampai vena proksimal. Trombus biasanya dibentuk pada daerah aliran darah yang lambat atau yang terganggu. Sering dimulai sebagai deposit kecil pada sinus vena besar dibetis pada puncak kantong vena baik divena dalam betis maupun dipaha atau pada vena yang langsung terkena trauma. Pembentukan, perluasan dan pelarutan trombus vena dan emboli paru mencerminkan suatu keseimbangan antara yang menstimulasi trombosis dan yang mencegah trombosis. Virchow lebih dari satu abad yang lalu telah mengemukakan faktor yang berperan pada trombosis vena yang terkenal dengan Triad Virchow yaitu koagulasi darah, stagnasi dan kerusakan pembuluh darah.

Faktor resiko trombosis, yaitu :
Berdasarkan data-data yang ditemukan faktor resiko trombosis adalah operasi besar, operasi ortopedi, trauma, kehamilan dan nifas, penyakit jantung, penyakit saraf, kanker dan kemoterapi pada penyakit kanker, umur, obesitas, jenis kelamin, varicose vena, riwayat tromboemboli vena, imobilisasi yang lama, golongan darah,terapi hormon, dan lain-lain.

DEHIDRASI
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidarasi dapat terjadi karena :
Kekurangan zat natrium
Kekurangan air
Kekurangan natrium dan air

Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135 – 145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270 – 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).

Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :
Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.
Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.
Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.
Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.
Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada kulit yang rusak oleh luka bakar.
Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

Gejala dan Tanda-Tanda dehidrasi
Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain :
Rasa haus untuk meningkatkan pemasukan cairan
Penurunan produksi kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap.
Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :
Mulut kering.
Berkurangnya air mata.
Berkurangnya keringat.
Kekakuan otot.
Mual dan muntah.
Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.
Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.
Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dehidrasi sangat mudah dikenali saat awal kejadian sehingga makin cepat dilakukan koreksi maka akan semakin baik hasil yang didapatkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi antara lain :
Penderita diare dan muntah muntah dapat diberikan pengobatan awal untuk mencegah kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat obatan ini terutama untuk mengurangi gejala yang terjadi.
Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh.
Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya ditingkatkan.
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman.
Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.
Penggunaan obat-obatan diperlukan untuk mengobati penyakit-penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain-lain.
Pencegahan Dehidrasi
Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :
Lingkungan
Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.
Olah raga
Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.
Umur
Umur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Dehidrasi kerap kali menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan berkerut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada kulit, yaitu :
a). Minum banyak cairan, normalnya disarankan
untuk mengkonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari.
b). Minuman berenergi dapat mendorong orang-orang
aktif, lebih banyak minum cairan karena kandungan rasa dan sodium tinggi di dalamnya.
c). Hindari minuman berkafein dan yang mengandung
alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi.
d). Hindari minuman yang mengandung carbonat
karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan.
e). Kenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap
dan berukuran pas.
f). Usahakan berada di tempat yang sejuk,
terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja.

Selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit. Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah di tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air yang hilang dari tubuh Anda.
Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis dehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25 – 30% dari defisit cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl 0,45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik

Download di sini :




Artikel yang berhubungan :



0 komentar:

Posting Komentar

Kirim Koment anda sebagai NAMA/URL, Masukka nama Anda dan URL anda, URL bisa diisi sembarangan.
contoh URL : BLOG INI, Friendster, Blog kamu, DLL


KIRIM SEKARANG KOMENTAR ANDA DI SINI

 
Resolution: 1024x768px | Best View:

Powered By Blogger | Portal Design By azay kun || Spooky the evil © 2009